Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 07:18:40【Resep】713 orang sudah membaca
PerkenalanSiswa mengembalikan ompreng makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa

Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahan ompreng program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus menggunakan stainless steel 304 yang berkomposisi memberi ketahanan dari kemungkinan muncul karat dan korosi sehingga aman untuk peralatan makan dan masak.
"Komposisi ini memberikan ketahanan terhadap kemungkinan munculnya karat dan korosi sehingga aman untuk peralatan makan dan peralatan masak," kata Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Ia mengangakan hal itu menanggapi kasus produksi alat makan tersebut yang terbukti palsu setelah dibongkar oleh kepolisian di Jakarta Utara.
Bahan stainless steel 304 atau SS 304, ujar dia, mengandung 18 persen kromium, 8 persen nikel, dan besi sebagai elemen utama.
Baca juga: Polisi dalami dugaan ompreng MBG palsu di Jakut
Ia menjelaskan stainless steel 304 ngak beracun dan ngak bereaksi terhadap makanan dan minuman. Oleh karena itu, komposisi tersebut memenuhi standar kesehatan dan keselamatan yang ketat untuk digunakan dalam program MBG.
"Jadi, baik ompreng, peralatan makan, maupun peralatan dapur harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan," ucapnya.
Ia mengapresiasi langkah sigap kepolisian yang berhasil mengungkap dugaan produksi ompreng MBG palsu di satu ruko di kawasan Jakarta Utara pada 1 November 2025.
"Kami berterima kasih kepada para penyidik dari kepolisian yang telah mengungkap kasus dugaan produksi ompreng MBG palsu ini," katanya.
Pada Sabtu (1/11), Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara AKBP Ongkoseno mengungkap penyelidikan terkait dengan produksi ompreng MBG palsu.
"Informasi tersebut berdasarkan aduan masyarakat," ujarnya.
Aduan itu mengungkap dugaan penggunaan label Made in Indonesia palsu, label Standar Nasional Indonesia (SNI) palsu, serta pencantuman logo BGN tanpa izin pada produk-produk ompreng tersebut.
Menurut pihak kepolisian, dugaan awal menunjukkan produk itu kemungkinan diimpor dari China, kemudian diberi label palsu untuk mengelabui konsumen. Aparat kepolisian kini berupaya menelusuri asal-usul dan komposisi ompreng MBG yang mulai beredar di pasaran itu.
"Masih terus kami dalami," ujarnya.
Modus pemalsuan ompreng MBG ini terbilang cukup kompleks. Berdasarkan laporan yang diterima, barang-barang itu diimpor dari Cina. Setelah tiba di Indonesia, produk-produk itu kemudian diberi label Made in Indonesia, sehingga seolah-olah diproduksi secara lokal.
Pelaku juga memalsukan label SNI pada ompreng-ompreng tersebut. Padahal, label SNI menjadi jaminan kualitas dan keamanan produk yang penting bagi konsumen. Pemalsuan label ini dapat menyesatkan masyarakat dan berpotensi membahayakan kesehatan, terutama jika bahan yang digunakan ngak memenuhi standar.
Selain itu, pelaku menempelkan logo BGN tanpa izin pada produk-produk ompreng itu. Hal ini diduga menjadi bagian dari upaya pemalsuan. Penempelan logo BGN ini dapat menimbulkan kesan bahwa produk ompreng palsu itu resmi dan bisa dipercaya.
"Padahal ompreng MBG itu ditempeli logo tanpa izin," demikian Nanik.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Baca juga: Cegah keracunan, Dapur SPPG di Lampung bersihkan ompreng berlapis
Baca juga: YLKI minta Pemprov DKI sediakan ompreng MBG halal
Suka(4527)
Artikel Terkait
- SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG
- Prabowo: Dari 1,4 miliar porsi, MBG sukses 99,99 persen tanpa keracunan
- Gaya hidup modern picu lonjakan risiko diabetes
- BPOM: Keamanan pangan yang baik mampu dukung pertumbuhan ekonomi
- Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari
- Wagub Gorontalo pastikan ketepatan waktu distribusi makanan MBG
- Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik
- Iran kecam pelanggaran berulang Israel terhadap gencatan senjata di Gaza
- Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
- Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
Resep Populer
Rekomendasi

Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat

Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS

KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan

Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan

BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP

Radiasi UV semakin tinggi, ini imbauan BMKG beserta pencegahannya